Monday, April 29, 2024

Membuat Program Website Sederhana Menggunakan Metode SAW

berikut adalah contoh program sederhana menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan dalam pemrograman web:

Tampilan Program Sederhana SAW


ketik coding menggunkan program aplikasi Notepad ++

<!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <title>Simple Additive Weighting (SAW)</title> </head> <body> <h2>Simple Additive Weighting (SAW)</h2> <table border="1"> <tr> <th>Kriteria</th> <th>Bobot</th> <th>Alternatif 1</th> <th>Alternatif 2</th> <th>Alternatif 3</th> </tr> <tr> <td>K1</td> <td><input type="number" id="k1-bobot" value="0.3"></td> <td><input type="number" id="k1-a1" value="3"></td> <td><input type="number" id="k1-a2" value="4"></td> <td><input type="number" id="k1-a3" value="5"></td> </tr> <tr> <td>K2</td> <td><input type="number" id="k2-bobot" value="0.5"></td> <td><input type="number" id="k2-a1" value="2"></td> <td><input type="number" id="k2-a2" value="3"></td> <td><input type="number" id="k2-a3" value="4"></td> </tr> <tr> <td>K3</td> <td><input type="number" id="k3-bobot" value="0.2"></td> <td><input type="number" id="k3-a1" value="4"></td> <td><input type="number" id="k3-a2" value="5"></td> <td><input type="number" id="k3-a3" value="3"></td> </tr> </table> <button onclick="calculate()">Calculate</button> <div id="result"></div> <script> function calculate() { var k1Bobot = parseFloat(document.getElementById("k1-bobot").value); var k2Bobot = parseFloat(document.getElementById("k2-bobot").value); var k3Bobot = parseFloat(document.getElementById("k3-bobot").value); var k1A1 = parseFloat(document.getElementById("k1-a1").value); var k1A2 = parseFloat(document.getElementById("k1-a2").value); var k1A3 = parseFloat(document.getElementById("k1-a3").value); var k2A1 = parseFloat(document.getElementById("k2-a1").value); var k2A2 = parseFloat(document.getElementById("k2-a2").value); var k2A3 = parseFloat(document.getElementById("k2-a3").value); var k3A1 = parseFloat(document.getElementById("k3-a1").value); var k3A2 = parseFloat(document.getElementById("k3-a2").value); var k3A3 = parseFloat(document.getElementById("k3-a3").value); var resultA1 = (k1A1 * k1Bobot) + (k2A1 * k2Bobot) + (k3A1 * k3Bobot); var resultA2 = (k1A2 * k1Bobot) + (k2A2 * k2Bobot) + (k3A2 * k3Bobot); var resultA3 = (k1A3 * k1Bobot) + (k2A3 * k2Bobot) + (k3A3 * k3Bobot); var resultDiv = document.getElementById("result"); resultDiv.innerHTML = "Hasil perhitungan:<br>"; resultDiv.innerHTML += "Alternatif 1: " + resultA1 + "<br>"; resultDiv.innerHTML += "Alternatif 2: " + resultA2 + "<br>"; resultDiv.innerHTML += "Alternatif 3: " + resultA3 + "<br>"; } </script> </body> </html>

- simpan program dengan nama saw.html

- klik 2 kali pada file saw.html

Penjelasan singkat tentang kode di atas:

  1. Kriteria dan bobot ditentukan dalam tabel dengan masing-masing alternatif.
  2. Pengguna dapat memasukkan bobot untuk setiap kriteria dan nilai untuk setiap alternatif.
  3. Ketika tombol "Calculate" ditekan, fungsi JavaScript calculate() dijalankan.
  4. Fungsi calculate() mengambil bobot dan nilai untuk setiap kriteria dan alternatif, kemudian menghitung hasil SAW untuk setiap alternatif.
  5. Hasil perhitungan kemudian ditampilkan di bawah tabel.

Sunday, April 24, 2022

Konfigurasi Workgroup


WorkGroup pada jaringan komputer kita gunakan untuk memilah atau membagi wilayah kerja jaringan. Dalam suatu jaringan bisa terdapat beberapa workgroup.

Untuk jaringan dengan wilayah skala kecil dapat kita bagi menjadi satu atau dua workgroup. Biasanya ini dapat kita pakai pada jaringan peer to peer dan client server pada jaringan lokal. Tetapi untuk jaringan dengan wilayah skala besar, mungkin akan terdapat sejumlah workgroup dalam jaringan.

Usahakan dalam setiap hubungan jaringan mempunyai workgroup yang sama. Hal ini bertujuan agar jaringan berada pada suatu wilayah yang sama dengan jaringan yang lain. Di samping itu, agar jaringan dapat dengan cepat dan mudah mengenali komputer yang kita pakai. Berikut merupakan cara mengkonfigurasi workgroup pada Windows.

1.     Klik Start 5 Control Panel D Network Connection D Network Setup Wizard. atau melalui Windows Explorer —D Control Panel 5 Network Setup Wizard.

2.     Klik kanan pada ikon Network Setup Wizard sehingga muncul tampilan seperti terlihat pada gambar di bawah. Klik Next untuk melanjutkan instalasi.

3.     Kemudian akan muncul tampilan gambar seperti terlihat pada Gambar 3.21 Klik Next.


copywrite

Ovie Meilani





menginstal protokol IPX/SPX


Dalam jaringan komputer, antara protokol TCP/IP dan IPX/SP X tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Hal ini kare” kerja antara kedua protokol ini saling melengkapi dan membutuhke” sehingga nantinya jika terjadi suatu kendala dalam masalah trans data dapat seminimal mungkin dapat kita dihindari. Untuk menginstal protokol IPX/SPX, ikuti langkah berikut:

1. Klik pada tombol Install seperti terlhat pada gambar berikut.

Gambar 3.15 install protokol IPX/SPX

2. Pada tampilan Network Component Type, pilih padabagian Protocol untuk dapat merrulih protokol yang akan kita gunakan. Klik Add, seperti terlihat pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16 pilihan network component type

3.Pilih Protokol NWLink IPX/SPX/NetBIOS Compatible Transport Protocol untuk mengaktifkan protokol IP X/SPX. Klik OK untuk mengakhiri.

Gambar 3.17 pilihan network protocol 

4.Setelah semuanya selesai kita konfigurasi, maka protokol IPX/SPX akan muncul pada kotak dialog Local Area Network Properties. Untuk menampilkan ikon Network Connection pada taskbar Windows, centanglah pada bagian Show icon in notification area when connected kemudian klik Close.

gambar 3.18 menampilkan ikon network
copywrite: 
dynda frelyza
-@ndarelyz-


Tuesday, April 19, 2022

Soal UTS Sistem Informasi

MATA KULIAH : Sistem Informasi DOSEN : FERRY SUSANTO.S.Kom,.M.T.I

JURUSAN : SI WAKTU : 12.30

HARI / TANGGAL : Rabu, 20 April 2022 SIFAT : Open Book


1. Jelaskan pengertian Sistem Informasi menurut 5 ahli, kemudian simpulkan menurut anda?

2. Sebutkan  3 aktivitas dalam Sistem Informasi dan berikan contohnya ?

3. Sebutkan 5 macam Sistem Informasi yang mendukung di tiap level manajemen ?

4. Apakah perbedaan data dan informasi ?

5. Sebutkan 5 contoh Sistem Informasi di perusahaan ?


DETEKSI SISTEM OPERASI

Deteksi sistem operasi perlu kita lakukan agar dapat menentukan apakah jaringan computer tersebut nantinya akan kita jadikan jaringan peer to peer atau jaringan client server.

Masuk pada System Properties> General kemudian perhatikan keterangan pada System. Keterangan tersebut menjelaskan jenis sistem operasi yang digunakan oleh komputer tersebut.

Gambar 3.5 deteksi sistem operasi


KONFIGURASI IP ADDRESS

Untuk dapat melakukan hubungan jaringan, maka kartu jaringan terlebih dahalu harus kita konfigurasi menggunakan IP Address atau kita beri alamat IP. Berikut merupakan langkah –langkah dalam mengkonfigurasi IP Address:

1.     Masuk pada Control Panel. Klik Start> Control Panel sehingga akan tampak tampilan jendela Control Panel seperti terlihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 tampilan jendela control panel

2. Kemudian klik dua kali pada ikon Network Conneection.
Gambar 3.7 tampilan network connection

3. Klik kanan Local Area Connection > Properties sehingga akan muncul tampilan Local Area Connection Properties. Carilah bagian Internet Protokol [TCP/IP] > klik Properties terlihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 local area connection properties 

4. Setelah muncul tampilan Internet ProProperties klik pada Use the following IP Address wat mengkonfigurasi alamat IP secara manual. Isikan nomor IP Address sesuai dengan kebutuhan kita. Pada contoh komputer diisi dengan alamat IP Address 192.168.0.212 dengan Subnet mask 255.255.255.0.
Gambar 3.9 konfigurasi alamat IP Address

1.     Setelah itu klik Advanced untuk mensetting TCP /IP,

Terdapat beberapa pilihan yang dapat kita konfigurasi:

·        IP Settings Pilihan ini kita gunakan untuk mengganti IP Address yang telah terisikan. Untuk mengubahnya, kita tekan tombol Edit. Apabila ingin menghapusnya, klik Remove. Untuk membuatnya kembali, pilih Add




·        DNS (Domain Name System)

Pilihan ini kita gunakan jika computer mempunyai server yang memiliki nama DNS atau alamat IP DNS.


·         WINS

Pilihan ini kita gunakan jika ingin mengaktifkan setting NetBIOS. Apabila kita mengaktifkan setting ini, jangan lupa untuk mengaktifkan pula NMHOSTS Lookup.


·        Options

Pilihan ini kita gunakan jika ingin mengaktifkan Filterring pada jaringan. Di samping itu, pilihan ini juga dapat mengontrol lalu-lintas jaringan yang masuk dalam jaringan windows. Tampilan Advanced TCP/IP Settings terlihat pada Gambar 3.13.

6. Klik pada pilihan Properties,  sehingga akan muncul tampilan berikut

7.   Pada Gambar 3.14, enable-kan pilihan TCP/IP Filterring (All Adapter) dengan cara mencentangkannya, kemudian klik OK.


copywrite:
della kartika
sumber: Buku Jaringan Komputer penulis Wiharsono Kurniawan


1.



 

Tenik konfigurasi sistem operasi dan kartu jaringan


MENGKONFIGURASIKAN SISTEM OPERASI DAN KARTU JARINGAN

Konfigurasi sistem operasi dan kartu jaringan merupakan hal pertama yang harus kita lakukan agar nantinya komputer dapat kita gunakan untuk melakukan hubungan dengan jaringan

DETEKSI KARTU JARINGAN

Untuk mengkonfigurasi jaringan komputer, pertama-tama kita lihat terlebih dahulu apakah LAN Card yang ada pada komputer telah terdeteksi atau belum. Hal ini bertujuan agar nantinya kita dapat mengkonfigurasikan alamat IP Address dengan mudah.

Untuk melihat LAN Card, ikuti langkah berikut:

1.     kanan Start » pilih Explorer, atau gunakan shortcut tombol Windows + E. Hasilnya akan muncul tampilan Jendela Windows Explorer. Klik


2.     Klik kanan My Computer > Properties untuk menampilkan System Properties.

3. Setelah muncul tampilan Properties,klik pada Hardware> Device Manager sehingga muncul jendela Device Manager.

Gambar 3.4 tampilan device manager

Lihatlah pada bagian Network Adapters,jika terdapat tulisan jenis LAN Card,berarti kartu jaringan telah terdeteksi oleh sistem operasi tersebut dan siap untuk kita konfigurasi dan gunakan.

Jika belum terdeteksi,maka cek kembali LAN Card pada mainboard,apakah sudah terpasang dengan benar atau belum. Biasanya LAN Card On Board langsung dapat terdeteksi pada saat pertama kali booting setelah kita menginstal sistem operasi dan driver mainboard. Untuk LAN Card yang dipasang pada slot PCI,biasanya saat pertama kali masuk ke sistem operasi,sistem akan langsung dapat mendeteksi hardware baru yang terpasang dan kita tinggal mengkonfigurasi LAN Card tersebut.

copywrite:

-dynda frelyza 

@ndarelyz

sumber: Buku Jaringan Komputer penulis Wiharsono Kurniawan

Tata cara pengalamatan komputer di dalam jaringan (IP Address)

   

MEMAHAMI PENGALAMATAN IP ADDRESS

Untuk mengatur alamat masing-masing komputer pada suatu jaring digunakan IP Address. IP Address adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan komputer untuk dapat diidentifikasi oleh komputer yang lain. Dengan demikian masing-masing komputer dapar melakukan proses tukar-menukar data/informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protokol TCP/IP.

IP Address digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu mesin (komputer). IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP Address adalah sebagai berikut:

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Setiap tanda simbol “x” dapat kita gantikan oleh angka 0 dan 1, misal:

11000000.10101000.00000000.00000001

Notasi IP Address dengan bilangan biner seperti di atas tidak mudah kita baca dan hapalkan. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP dalam jaringan, IP Address sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet (8 bit) IP Address, misalnya:

11000000.10101000.00000000.00000001

192        .    18         .     0           .    1

IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu host ID dan network ID. Host ID berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan, sedangkan network ID berfungsi untuk mengidentifi. kasikan suatu jaringan dari jaringan yang lain. Hal ini berarti seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang sama memiliki network ID yang sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network ID atau network number, sedangkan sisanya host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap 1 onstan), tergantung pada kelas network yang kita gunakan.

Terdapat beberapa kelas IP Address yang digunakan dalam TCP/IP ' dalam suatu jaringan, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.

KELAS A

Pada jaringan IP Address kelas A, bit pertama dari IP address tersebut adalah 9. Bit pertama dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan network ID, sedangkan 24 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari O.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxX.XXX.XXX.

Tabel 3.1 struktur IP Address kelas A

Sumber: Onno W. Purbo.1998.TCP / IP 



KELAS B

Pada jaringan IP Address kelas B, 2 bit pertama dari IP Address adalah 10. Dua bit ini dan bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan network ID, sedangkan 16 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas B terdapat 16384 network IP Address dengan jangkauan dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx.

Tabel 2.3 struktur IP Address kelas B

(Sumber: Onno w. purbo. 1998. TCP / IP)


KELAS C

Pada jaringan IP Address kelas C, 3 bit pertama dari IP Addrey adalah 110. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama merupakan network ID, sedangkan 8 bit terakhir merupakan host ID Maka pada kelas C terdapat lebih dari 2 juta network IP Addreg dengan jangkauan dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxxx

Tabel 3.3 Struktur IP Address kelas C

(Sumber. Onno W. purbo1998. TCP/ IP)


KELAS D

Pada jaringan IP Address kelas D, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 0. Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan dengan range IP antara 224.0.0.0-239.255.255.255. Ip Address Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh sejumlah komputer. Salah saty penggunaan multicast address pada internet saat ini adalah aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint) dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone).

KELAS E

Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 11 1 1. IP address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0254.255.255.255. IP Address kelas E merupakan kelas IP address eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP Address di masa yang akan datang.

IP PRIVATE DAN IP PUBLIC

Berdasarkan jenisnya, IP Address dibedakan menjadi 2 macam, yaitu JP Private dan IP Public.

IP Private adalah IP Address yang digunakan oleh suatu organisasi yang diperuntu'9 an untuk jaringan lokal. Organisasi lain dari luar organisasi tersebut tidak dapat melakukan komunikasi dengan jaringan lokal. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan intranet.

Range IP Private adalah sebagai berikut:

Kelas A : 10.0.0.0 — 10.255.255.255

Kelas B : 172.16.0.0172.31.255.255

Kelas C : 192.168.0.0 — 192.168.255.255

IP Public adalah IP Address yang digunakan pada jaringan lokal oleh 'suatu Organisasi, Organisasi lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan komunikasi langsung dengan jaringan lokal. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan internet. Range dari IP Public adalah range IP Address yang tidak termasuk dalam IP Private.

SUBNETTING

Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork). Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk:

·        Membedakan antara network ID dengan host ID.

·        Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan local

·        Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

·        Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.

·        Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.

·        Penggunaan IP Address lebih efisien.

Tabel 3.4 subnet mask untuk tiap kelas IP Address

(Sumber: Onno W.Purbo.1998.TCP/IP)

Apabila kita gambarkan dengan suatu diagram, maka pembagian ketiga IP Address tersebut akan terlihat pada gambar berikut.


Ada dua cara dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu:

·        Berdasarkan jumlah jaringan yang akan kita bentuk.

·        Berdasarkan jumlah host yang akan kita bentuk.

Keduanya akan kita pakai untuk menentukan efisiensi penomoran IP dalam suatu lingkungan jaringan. Pada subnet mask, seluruh bit yang berhubungan dengan host ID kita set 0, sedangkan bit yang berhubungan dengan network ID kita set 1.

Untuk menentukan suatu host berada pada jaringan luar atau pada jaringan lokal, kita dapat melakukan operasi AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan IP Address tujuan, serta membandingkan hasilnya sehingga dapat kita ketahui ke mana arah tujuan dari paket IP tersebut. Jika kedua hasil operasi tersebut sama, maka host tujuan terletak di jaringan lokal dan paket IP dikimm langsung ke host tujuan. Jika hasiinya berbeda, maka host terletak di luar jaringan lokal, sehingga paket IP dikirim ke default router.

copywrite: Ovie Meilani

sumber: Buku jaringan komputer wiharsono kurniawan