Tuesday, December 5, 2017

Perancangan Sistem Informasi

Tags


ARSITEKTUR DAN PEMODELAN APLIKASI


Arsitektur Aplikasi

Arsitektur Aplikasi adalah sebuah spesifikasi teknologi yang digunakan untuk mengimplementasi sistem informasi. juga untuk menentukan teknologi yang akan ddipakai untuk mengimplementasikan satu atau lebih sistem informasi. Arsitektur aplikasi berfungsi sebagai outline untuk desain, konstruksi, dan implementasi terperinci. arsitektural akan mengkomunikasikan keputusan sebagai berikut :

  • Tingkat dimana sistem informasi akan di sentralkan atau di distribusikan.
  • Distribusi data tersimpan pada sebuah jaringan.
  • Implementasi teknologi untuk semua perangkat lunak untuk dikembangkan in-house.
  • Integrasi dari semua perangkat lunak.
  • Teknologi yang digunakan untuk mengimplementasi antarmuka pengguna.
  • Teknologi yang digunakan untuk mengantarmuka dengan sistem lain.

Diagram Aliran Data Fisik
Physical data flow diagram adalah sebuah model proses yang digunakan untuk mengkomunikasikan karakteristik implementasi teknis pada sebuah sistem informasi. Analis sistem perli mengembangkan berbagai model sistem dan spesifikasi terperinci.
  • DFD ( Data Flow Diagram) fisik dari sistem saat ini. Untuk membantu analis mengidentifikasi dan menganalisa masalah fisik pada sistem.
  • DFD logis dari sistem saat ini, merupakan transformasi DFD fisik yang menghapus semua rincian fisik
  • DFD logis dari sistem target. DFD logis dan spesifikasinya yang menyertainya dimaksudkan untuk menggambarkan persyaratan nonteknis rinci untuk sebuah sistem beru.
  • DFD fisik  dari sistem target. DFD fisik untuk mengajukan dan memodelkan pilihan teknologi dan keputusan desain untuk semua proses logis, aliran data, dan data store.
  • Bagan struktur dari elemen perangkat lunak dari sistem target.

PROSES FISIK
Proses adalah bentuk kunci pada semua DFD. Itulah mengapa DFD disebut model proses. DFD fisik menggambarkan implementasi fisik dari setiap proses yang telah direncanakan. Pada awal sebuah proyek, selama analisis persyaratan, kita menentukan proses logis yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan bisnis yang esensial. dan ada dua karakteristik DFD :
  1. Proses logis sering ditetapkan untuk prosesor fisik khusus seperti PC Server, mainframe,orang,atau alat-alat lain dalam sebuah jaringan komputer. Sampai saat ini kita dapat menggambarkan sebuah DFD fisik untuk memodelkan struktur jaringan.
  2. Tiap proses logis harus diimplementasikan sebagai satu atau lebih proses fisik karena beberapa proses logis harus dibagi menjadi banyak proses fisik.

Satu konstruk proses fisik akhir yang harus diperkenalkan, yakni multi proses. Multiproses mengindikasikan banyak implementasi dari proses atau prosesor fisik yang sama.

ALIRAN DATA FISIK
Perlu diingat bahwa semua proses pada seluruh DFD harus memiliki sedikitnya satu input dan satu output aliran data. Aliran data fisik menggambarkan hal berikut :
  1. Implementasi terencana sebuah input ke atau output dari sebuah proses fisik.
  2. perintah database, atau tindakan seperti membuat, membaca,memperbaharui, atau menghapus.
  3. Impor data dari atau ekspor data ke sistem informasi lain melalui sebuah jaringan.
  4. Aliran data antara dan modul atau subrutin di dalam program yang sama.

DATA STORE FISIK
Data store fisik menggambarkan implementasi salah satu dari hal berikut :
  1. Database
  2. Tabel pada sebuah database
  3. File komputer
  4. Tape atau media backup dari semua yang penting
  5. Semua temporary file atau batch yang dibutuhkan oleh sebuah program
  6. Beberapa tipe file yang tidak terkomputerisasi.

Perancangan Sistem Informasi
Berikut Merupakan contoh gambar Aliran Data Fisik
Untitled-1



Untitled-2
Kerangka kerja sistem informasi menyajikan sebuah kerangka dasar yang sesuai untuk memahami arsitektur TI. Blok embangunan kita akan di distribusikan atau dipublikasikan di luar jaringan. Konsep ini biasa disebut pendekatan arsitektur sistem terdistribusi.

Arsitektur teknologi Informasi
Pendekatan Arsitektur Sistem Terdistribusi
Dis-ed system terdistribusi adalah sistem dimana komponen-komponen pada sebuah sistem informasi didistribusikan berbagai lokasi pada sebuah jaringan komputer.  Dengan demikian beban kerja pemrosesan yang diperlukan untuk mendukung komponen- komponen tersebut juga didistribusikan ke berbagai komputer pada jaringan.

Kebalikan dari sistem terdistribusi adalah sistem tersentralisasi.
Pada sistem tersentralisasi  sebuah komputer pusat multiuser menghost semua komponen sebuah sistem informasi. Para pengguna berinteraksi dengan komputer host ini dengan terminal-terminal, tetapi secara virtual semua pemrosesan dan kerja aktual dilakukan di komputer hosttersebut.

Secara konseptual, semua aplikasi sistem informasi dapat dipetakan menjadi lima layer :
  1. Presentation layer adalah antarmuka pengguna aktual
  2. Presentation logic layer adalah semua pemrosesan yang harus dilakukan untuk menghasilkan presentasi
  3. Aplication Logic Layer memasukka semua logika dan pemrosesan yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi dan aturan bisnis aktual
  4. Data manipulation layer memasukkan semua perintah dan logika yang diperlukan untuk menyimpan dan mendapatkan kembali ke data ke dan dari sebuah database
  5. Data layer adalah data aktual yang tersimpan dalam sebuah database

Pendekatan Arsitektur File Server
Aplikasi file server praktis hanya untuk aplikasi database kecil yang dipakai bersama oleh sedikit pengguna karena seluruh file atau kabel record harus terlebih dahulu di download ke PC client, dimana logika manipulasi data akan di eksekusi untuk membaca satu record tunggal yang diinginkan.

Beberapa Tipe server dapat digabungkan dalam solusi klien/server. Hal ini dapat ada pada sever fisik terpisah atau digabungkan ke dalam server-server yang lebih kecil :
  • Database Server
  • Transaction Server
  • Aplication Server
  • Messaging / Groupware Server
  • Web Server

Klien/Server-Data dan Aplikasi Terdistribusi
Data dan aplikasi terdistribusi adalah sistem klien/server dimana layer data dan manipulasi data ditempatkan di server dia sendiri, logika aplikasi ditempatkan pada servernya sendiri, dan logika presentasi dan presentasi ditempatkan pada klien. Disebut juga komputasi klien/server three-tiered atau n-tiered.

Arsitektur Komputasi Berbasis Internet
Network computing system merupakan solusi multiered dimana layer persentasi dan logika persentasi diimplementasikan pada web browser client-side dengan menggunakan content yang di download dari sebuah web server. potensi terbesar dari teknologi internet adalah aplikasinya untuk aplikasi sistem informasi tradisional dan pengembangan pada intranet. intranet adalah jaringan server yang menggunakan teknologi internet untuk mengintegrasikan desktop, workgroup, dan komputasi  perusahaan.

Arsitektur data-Database relasional terdistribusi
Memungkinkan dilakukannya distribusi data tanpa kehilangan kontrol. Kontrol ini dipenuhi melalui kemajuan pada teknologi database relasional terdistribusi. Distributed Relational Database Management System (distributed RDBMS) adalah sebuah program perangkat lunak yang mengontrol akses ke dan memelihara data yang tersimpan pada format relational. Perangkat lunak ini juga menyediakan backup, recovery, dan keamanan. Sebagian RDBMS mendukung dua tipe data terdistribusi:
  • Data partitioning. Mendistribusikan baris dan kolom ke server database khusus dengan sedikit atau tidak ada duplikasi antar server.
  • Data replication. Menduplikasikan beberapa atau semua tabel pada satu atau lebih server database.
Arsitektur antarmuka-Input, Output, dan Middleware
  • Batch input atau batch output. Pada proses batch, transaksi diakumulasikan menjadi batche-batche pada pemrosesan periodik. Batch input diproses untuk memperbarui database dan memproduksi output utama. Batch output sering dipakai berupa satu karakteristik fisik umum, yakni penggunaan sebuah form yang belum tercetak.
  • Input online dan output online. Saat ini sebagian besar sistem didesain untuk proses online, bahkan jika data tersebut tiba pada batch-batch yang natural. Secara teknis semua GUI dan aplikasi web adalah online, dan kita telah mengetahui bahwa arsitektur tersebut lebih cocok pada klien/server komputer jaringan, kemudian kita dapat mengharapkan bahwa sebagian besar aliran data fisik akan diimplementasikan dengan beberapa tipe teknologi GUI.
  • Remote batch. Menggabungkan aspek-aspek terbaik dari batch input/ output dan input/output online. Komputer online terdistribusi mengendalikan editing dan input data. Transaksi yang telah diedit dikumpulkan menjadi sebuah file batch untuk transmisi berikutnya ke komputer host yang memproses file sebagai batch. Hasilnya ditransmisikan kembali sebagai batch.
  • Keyless data entry (dan identifikasi otomatis). Pada sistem baru, beberapa teknologi yang mengurangi kemungkinan kesalahan keying seharusnya dipertimbangkan. Pada sistem batch, kesalahan keying dapat dieliminasi melalui teknologi Optical Character Reading (OCR) dan Optical Mark Reading (0MR).
  • Pen Input. Sistem operasi berbasis pen secara luas tersedia dan digunakan, dan alat-alat untuk membangun aplikasi pen menjadi tersedia dan distandarisasikan.
  • Teknologi electronic messaging dan workgroup. Memperbolehkan konstruksi form-form elektronik pintar yang dapat diintegrasikan ke dalam beberapa aplikasi. Layanan messaging dasar juga dapat diintegrasikan ke dalam aplikasi-aplikasi.
  • Pertukaran data elektronik. Bisnis yang beroperasi pada beberapa lokasi dan bisnis yang mencari pertukaran transaksi dan data yang lebih efisien dengan bisnis lain, sering menggunakan pertukaran elektronik. Electronic Data Interchange (EDI) adalah aliran elektronik terstandarisasi dari  transaksi atau data bisnis di antara bisnis-bisnis.
  • Pertukaran imaging dan pertukaran dokumen. Teknologi I/O yang muncul didasarkan pada pertukaran gambar dan dokumen, ini serupa dengan EDI kecuali gambar aktual dari form dan data ditransmisikan dan diterima. Secara khusus hal ini berguna dalam aplikasi dimana form gambar dan grafik dibutuhkan.
  • Middleware. Adalah perangkat lunak utility yang memungkinkan komunikasi antara prosesor yang berbeda pada suatu sistem. Middleware dapat dibangun pada sistem operasi itu tersendiri atau ditambahkan melalui produk middleware yang telah ada.

Arsiteksur proses-lingkungan pengembangan perangkat lunak
Software Development Environment (SDE) adalah sebuah bahasa dan toolkit untuk mengkonstruksi aplikasi sistem informasi. Satu cara untuk mengikuti tipe klien/ server atau arsitektur komputasi jaringan yang mereka dukung.

SDE untuk komputasi tersentralisasi dan presentasi terdistribusi.
Lingkungan pengembangan perangkat lunak pada komputer tersentralisasi adalah sangan sederhana, terdiri dari:
  • Sebuah editor dan kompiler
  • Sebuah monitor transaksi
  • Sebuah sistem manajemen file.
SDE untuk klien/server two-tier
Umumnya sebuah SDE memberikan hal-hal berikut:
  • Rapid application development untuk membangun dengan cepat GUI yang akan diganti dan dieksekusi disemua PC klien
  • Pembangkitan otomatis kode template untuk GUI tersebut dan event-event yang terkait dengan menggunakan GUI
  • Bahasa pemrograman yang dikomplikasi untuk replikasi dan eksekusi pada PC klien
  • Konektivitas untuk berbagai mesin database relasional dan interoperabilitas dengan mesin-mesin tersebut
  • Kode testing yang sopistikated dan lingkungan debugging untuk klien
  • Lingkungan pengujian sistem yang membantu programmer mengembangkan, memelihara, dan menjalankan script pengujian dan memastikan bahwa perubahan kode tidak menimnulkan masalah baru
  • Lingkungan penulisan laporan untuk menyederhakanan pembuatan laporan pengguna akhir baru ini sebuah database remote.
  • Sistem help authoring untuk PC klien
SDE untuk multitier klien/user
Umumnya, SDE dalam kelas ini harus memberikan semua kapabilitas yang umumnya terkait dengan SDE two-tiered plus hal-hal berikut:
  • Mendukung platform komputasi yang heterogen, baik server maupun klien
  • Pembangkitan kode dan pemrograman baik untuk klien maupun server
  • Sangat menekankan reusability dengan menggunakan framework, template, komponen, dan objek aplikasi dari perangkat lunak
  • Alat-alat bundled minicase untuk analisis dan desain yang berinteroperasi dengan pembangkit kode dan editor
  • Alat-alat yang membantu analisis dan programmer untuk mempartisi komponen-komponen aplikasi antara klien dan server
  • Alat-alat yang membantu developer menyebarkan dan mengelola aplikasi-aplikasi yang telah selesai bagi klien dan server
  • Kemampuan untuk secara otomatis menskala aplikasi untuk platform yang lebih besar dan berbeda, server dan klien
  • Kontrol versi perangkat lunak yang sopistikated dan manajemen aplikasi
SDE untuk internet dan internet klien/server
Kebanyakan bahasa tersebut bangun pada empat teknologi standar:
  • HTML (Hypertext Markup Language)
  • XML (Extensible Markup Language)
  • CGI (Computer Gateway Interface)
  • Java
Strategi arsitektur aplikasi untuk desain sistem
Strategi arsitektur aplikasi enterprise
Arsitektur IT ini menentukan hal-hal berikut:
  • Jaringan yang diakui, data, antar muka, dan teknologi pemrosesan dan alat-alat pengembangan (hardware dan software)
  • Strategi untuk mengintegrasikan sistem legacy dan teknologi ke dalam arsitektur aplikasi
  • Proses berkelanjutan untuk meninjau arsitektur aplikasi untuk kekinian dan ketepatan
  • Proses berkelanjutan untuk meneliti berbagai teknologi yang muncul dan membuat rekomendasi untuk keterlibatan teknologi tersebut didalam arsitektur aplikasi
  • Sebuah proses untuk menganalisis berbagai kebutuhan yang berasal dari arsitektur aplikasi yang telah disetujui
Strategi arsitektur aplikasi taktis
Uji kelayakan TI biasanya memasukkan aspek-aspek berikut:
  • Kelayakan teknis. Dapat menjadi ukuran kematangan teknologi, kesesuaian teknologi dengan aplikasi yang sedang didesain
  • Kelayakan operasional. Sebuah ukuran seberapa nyaman menejemen bisnis dan para pengguna teknologi tersebut dan seberapa nyaman para manajer mendukung teknologi tersebut
  • Kelayakan ekonomis. Ukuran mengenai apakah teknologi tersebut dapat dikelola tanpa resiko besar, apakah efektif-biaya, dalam arti manfaatnya lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

Pemodelan arsitektur aplikasi untuk sebuah sistem informasi
Menggambarkan diagram aliran data fisik
Desain yang dapat diterima akan menghasilkan:
  • Sebuah sistem yang bekerja
  • Sebuah sistem yang memenuhi persyaratan pengguna
  • Sebuah sistem yang menyediakan performa yang memadai
  • Sebuah sistem yang memasukkan kontrol internal yang cukup
  • Sebuah sistem yang mampu menyesuaikan dengan persyaratan dan perubahan yang terus menerus
Kita dapat mengembangkan sebuah DFD fisik tunggal pada keseluruhan sistem atau seperangkat DFD fisik pada sistem target. Dengan metodologi sebagai berikut:
  • Diagram aliran data sifik seharusnya dikembangkan pada arsitektur jaringan. Tiap proses pada diagram ini adalah proses fisik pada sebuah sistem. Tiap server adalah prosesor itu sendiri; akan tetapi, biasanya tidak praktis untuk menunjukaan tiap klien
  • Pada setiap prosesor pada model tersebut, harus dikembangkan sebuah diagramaliran data fisik untuk menunjukkan sebuah proses event yang akan ditetapkan untuk prosesor tersebut
  • Pada semua, kecuali proses event yang paling sederhana, proses harus difaktorkan menjadi unit-unit desain dan dimodelkan sebagai sebuah diagram aliran data fisik tunggal. Unit desain merupakan kumpulan proses self-contained, data store, dan aliran-a;iran data yang berbagi pakai atribut-atribut desain yang sama.
Prasyarat (Prerequisite)
Desain umum anda biasanya dibatasi oleh satu atau lebih hal berikut:
  • Standar-standar arsitektur dimana hal-hal berikut ini belum ditentukan: pilihan sistem manajemen database, topologi dan teknologi jaringan, antarmuka pengguna, dan atau metode pemrosesan
  • Sasaran proyek yang didefinisikan pada awal sisem dan disaring melalui analisis sistem
  • Kelayakan dari teknologi dan metode yang telah dipilh tau yang diinginkan
Arsitektur jaringan
DFD arsitektur jaringan adalah sebuah diagram aliran data fisik yang mengalokasikan prosesor dan alat-alat pada sebuah jaringan dan menetapkan konektivitas antara klien dan server dan dimana para pengguna akan berinteraksi dengan prosesor. Untuk mengidentifikasi prosesor berikut lokasinya, pengembang menggunakan dua sumber berikut:
  • Jika ada arsitektur teknologi informasi perusahaan, maka arsitektur tersebut kemungkinan besar menentukan visi klien/server yang harus ditargetkan
  • Advis para manajer jaringan yang berkompeten dan atau para spesialis harus dikumpulkan untuk menentukan apa yang terjadi, apa yang mungkin terjadi, dan apa impact sistem tersebut kepada jaringan computer.


Gambar Berikut merupakan Arsitektur Jaringan
Distribusi data dan teknologi
Langkah berikutnya adalah mendistribusikan data store pada prosesor jaringan. Data store logis yang dibutuhkan telah dikenal dari analisis sistem seperti data store pada DFD logis atau entity-entity pada ERD logis. Untuk mendistribusikan data dan menetapkan metode implementasinya, para pengembang menggunakan tiga sumber berikut:
  • Jika tersedia, matriks distribusi data dari analisis sistem memodelkan data yang diperlukan pada lokasi bisnis dari sebuah perspektif teknologi yang independen
  • Jika tersedia arsitektur teknologi informasi perusahaan, arsitektur tersebut kemungkinan besar menentukan visi dan teknologi database yang harus ditergetkan
  • Advis dari administrator data dan database harus dikumpulkan untuk menentukan apa yang terjadi, apa yang mungkin terjadi, dan apa dampak database tersebut pada keseluruhan sistem
Pilihan-pilihan distribusi dideskripsikan dan diringkas sebagai berikut:
  • Menyimpan semua data pada server tunggal
  • Menyimpan tabel-tabel khusus pada server-server yang berbeda
  • Menyimpan subset dari tabel-tabel spesifik pada server-server yang berbeda
  • Melakukan duplikasi tabel-tabel spesifikasi atau subset-subset pada server-server yang berbeda
Distribusi proses dan teknologi yang ditetapkan
Pada saat ini proses-proses sistem informasi dapat ditetapkan untuk proses berikut:
  • Pada sistem klien/server two-tiered, semua diagram event logis ditugaskan pada klien
  • Pada klien/server three-tiered dan sistem komputasi jaringan, anda harus terus meneliti setiap aliran data primitif dari event. Dan perlu menentukan proses primitif mana yang ditugaskan pada klien dan mana yang harus ditugaskan pada aplikasi server
Batasan orang/mesin
Langkah terakhir pada proses desain adalah memfaktorkan semua bagian dari DFD fisik yang merepresentasikan proses manual, bukan proses komputerisasi. Kesulitan muncul saat batasan orang/mesin memotong sebuah proses logis, dengan kata lain satu bagian dari proses itu akan dijadikan manual dan bagian lain dikomputerisasi.



EmoticonEmoticon