Tuesday, January 30, 2018

prototype, phase, methodologies application

Tags

Definisi Prototype

Prototype  merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototype  ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.   Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.  

Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.  

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan   
prototype, phase, methodologies application

 Phase / Tahapan-tahapan dalam Prototype  

  1. Pengumpulan kebutuhan pelanggan dan  pengembang bersama-sama mendefinisikan  format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 
  2. Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
  3. Evaluasi protoptype Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototype yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototype  direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
  4. Mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototype  yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
  5. Menguji sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.  Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box,  Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 
  6. Evaluasi sistem pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. 
  7. Menggunakan sistem perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan


EmoticonEmoticon